Magetan|| Nusativi.com || Bersih Desa atau Bersih Dusun, merupakan budaya tradisi upacara adat Jawa, yang sudah berlangsung turun temurun. Penyelenggaraannya berlangsung sesuai dengan kebiasaan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Ada yang memilih selepas Bulan Syawal atau pada Bulan (Dulkaidah), Bulan Besar (Dzulhijjah) atau pada Bulan Sura (Muharam) seperti sekarang ini. Keberadaannya menjadi potensi wisata budaya yang khas.
Tradisi Bersih Desa sebagai upacara adat memiliki makna spiritual di baliknya. Bersih Desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pojoksari ini, dalam Bulan Suro dalam Kalender Jawa, warga desa setempat hampir seluruhnya menyelenggarakan tradisi Bersih Desa. Sabtu, (12/08/2023).
Rangkaian kegiatan dilaksanakan mulai dari mengadakan doa bersama, selamatan pada sore harinya kemudian nanti malam dilanjutkan dengan acara puncak pagelaran kesenian wayang kulit dengan mendatangkan 2 orang dalang lokal yang akan digelar di lapangan Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan.
Acara ini diikuti oleh seluruh lapisan warga masyarakat Desa Pojoksari mulai dari anak-anak hingga orang tua. Karena acara ini berlangsung setiap tahun maka antusias warga masyarakat begitu besar hal ini juga sekaligus menjadi cara warga Desa Pojoksari dalam melestarikan tradisi jawa yang sudah mulai ditinggalkan.
Saat ditemui, Kepala Desa Pojoksari Edy Mulyono menyampaikan bersih desa atau ada beberapa yang menyebut Suronan karena berlangsung di bulan Suro (Jawa)/Muharam merupakan simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan nikmat yang diberikan Tuhan YME, nikmat berupa rezeki, keselamatan, ketentraman, dan keselarasan hidup. Bahkan ketika duka pun masih banyak yang pantas disyukuri.
Selain sebagai ucapan rasa syukur acara bersih desa juga bisa menjadi acara untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga masyarakat desa dan juga untuk mengenang jasa para pendiri desa.
“Bersih Pojoksari ini diadakan setiap tahun sekali kita peringati bersama masyarakat dengan mengadakan doa bersama dan selamatan yang ditujukan untuk Allah SWT dan sesepuh pendiri desa Pojoksari”, terangnya.
“Setelah itu di lanjutkan pagelaran wayang nanti malam dengan menampilkan 2 dalang yakni Dalang Poer dan Nyi Wanda,” imbuhnya.
“Tujuan kami dengan mengadakan syukuran dan bersih desa ini kita ingin melestarikan budaya yang ada di Desa Pojoksari, biar generasi penerus kita nanti mengetahui tentang sejarah yang ada di desa kita ini dan juga untuk menggali potensi budaya yang ada di desa,” pungkasnya. (DK)
Related Posts
Tokoh Pemuda Magetan Andri Agus Setiawan Apresiasi Langkah Karang Taruna Sendang Agung Melestarikan Budaya Daerah Reog Ponorogo
Sarana Edukasi untuk Generasi Muda, Mas Andri Apresiasi Langkah Pemkab Nguri-nguri Budaya Melalui Gelaran “Joyo Jayaning Nuswantoro”
Lakukan Tradisi Setral, Bacabup Andri Agus Setiawan Nyekar di Makam Leluhur Magetan Jelang Bulan Suro
Atraksi Mendebarkan Kucingan, Akhiri Perayaan HUT ke-3 Komunitas Reog Ponorogo Gagrak Magetan
Geliatkan Eksistensi Budaya Reog Ponorogo, Gagrak Magetan Hadiri Event Tadarus Budaya Bersama Komunitas Seniman dan Seniwati Reog