Bangkitkan Budaya Nusantara, Gagrak Magetan Gelar Kirab Agung dan Gebyar Pagelaran Reog Ponorogo

Tag: ,

Magetan || Nusativi.com || Di era yang modern seperti sekarang ini, banyak bermunculan para komunitas pemerhati budaya yang bertekad untuk melestarikan dan mempertahankan kearifan lokal masyarakat dengan berbagai macam cara.

Hal tersebut jga dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai Komunitas Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan.

Untuk diketahui Gagrak Magetan merupakan paguyuban yang mewadahi para pemain reog Ponorogo dengan mengusung corak budaya Magetanan, bahkan dalam 2 tahun ini komunitas tersebut telah eksis dan sering menunjukkan performanya dalam berbagai acara.

Dihari ulang tahunnya yang ke-2, Gagrak Magetan menggelar Gebyar Kirab Agung dan pagelaran Reog Ponorogo dengan mengusung tema Membangkitkan Seni Reyog Ponorogo Solah Magetanan Untuk Memperkuat Jati Diri Budaya Nusantara. Sabtu siang, (20/05/2023).

Bertempat di lapangan Desa Candirejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, acara tersebut sukses digelar serta menyedot antusiasme masyarakat. Tak tanggung-tanggung sebanyak 14 Dadak Merak dan ratusan pemain reog bersatu dalam memeriahkan momentum acara tersebut.

Peringatan HUT dilakukan dengan serangkaian acara diantaranya doa bersama atau slametan yang bertujuan agar pelaksanaan acara dapat lancar hingga selesai, kemudian dilanjutkan dengan Kirab Agung yang dimulai dari kediaman sesepuh setempat lalu arak-arakan sejauh 500 meter menuju lapangan Desa Candirejo, atau yang dikenal dengan Sarlondo.

Lebih uniknya lagi, Kirab dilakukan dengan membawa 10 barongan yang telah berusia ratusan tahun. Barongan tersebut mempunyai history tersendiri yang berkaitan dengan sejarah perjalanan kesenian Reog Ponorogo dari zaman dulu hingga saat ini.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Magetan, Kapolres Magetan, Dandim atau yang mewakili, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, jajaran Forkopimca, jajaran Pemerintah Desa setempat hingga para sesepuh.

Acara dimulai dengan ditandai adanya penyerahan secara simbolis bendera merah putih dan pataka Gagrak Magetan yang dilakukan oleh Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan kemudian diserahkan pada ketua komunitas Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan Agus Daryanto Prasetyo.

Selanjutnya juga dilakukan pemukulan gong oleh Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto yang menandai bahwa gebyar Pagelaran Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan telah dimulai.

Saat diwawancarai Bupati Magetan Suprawoto mengatakan beliau sangat mengapresiasi dengan digelarnya pagelaran Reog Ponorogo hari ini. Selain untuk melestarikan warisan budaya daerah juga untuk menarik antusias generasi muda agar mempunyai minat dan tertarik mempelajari kesenian reog. Sehingga warisan budaya yang telah ada dapat menjadi identitas bangsa dan tidak diakui oleh negara lain.

“Dengan adanya acara ini tentu saya sangat mengapresiasi sekali, Gagrak ini merupakan salah satu komunitas yang memperhatikan kelangsungan warisan budaya, sehingga mereka merasa berkewajiban untuk menyampaikan pada generasi muda saat ini bahwa bangsa kita ini memang kaya, selain kaya dengan potensi alamnya, juga kaya akan keberagaman suku, bahasa, tradisi dan budaya daerah sehingga perlu untuk dilestarikan,” katanya.

Suprawoto juga memberikan ucapan selamat ulang tahun yang kedua pada Komunitas Gagrak Magetan, ia mengharapkan agar kedepan Gagrak Magetan dapat turut serta berperan aktif dalam mengembangkan dan mengenalkan generasi muda pada kesenian dan kebudayaan Indonesia yang sangat banyak ragamnya. Dengan mengenal, akan lebih mudah untuk tertarik dan mempelajarinya. Selanjutnya akan muncul rasa ikut memiliki dan pada akhirnya tumbuh rasa mencintai seni dan budaya sendiri.

“Selamat ulang tahun yang ke-2 untuk Gagrak Magetan, semoga diusianya yang kedua ini semakin eksis dan jangan pernah bosan-bosan untuk mengenalkan budaya kita pada generasi muda saat ini, dengan merasa mencintai merasa memiliki budaya sendiri tentunya menjadi identitas bangsa dan tidak akan diakui oleh negara lain,” imbuhnya.

Disisi lain, ditemui awak media di tengah-tengah acara Ketua Komunitas Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan Agus Daryanto Prasetyo mengatakan hari ini digelar serangkaian acara dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun HUT ke-2 Gagrak Magetan. Dalam ulang tahun kali ini mempunyai makna tersendiri bagi para anggota Gagrak maupun masyarakat Magetan. Menurutnya setiap rangkaian acara mempunyai filosofi dan tujuan tersendiri yang berkaitan dengan kearifan lokal dan tradisi nenek moyang. Contohnya melestarikan peninggalan sesepuh terdahulu dengan adanya kirab barongan kuno yang diperkirakan telah ada sejak dahulu. 10 barongan tersebut merupakan milik Gagrak Magetan yang masih dirawat dan dijaga keberadaannya hingga saat ini.

“Banyak histori dan makna yang terkandung didalamnya, tentu ini sangat berarti bagi kami dan masyarakat Magetan, contohnya Kirab Agung tadi, itu merupakan upacara sakral yang sudah dilakukan sejak turun-temurun apalagi arak-arakan tadi kita juga membawa 10 barongan kuno yang sudah ada sekitar sejak tahun 1942 yang masih kita rawat, kita jaga hingga saat ini,” tandasnya.

Menurut Agus tak kurang dari 100 pemain reog yang datang dari berbagai daerah turut serta memeriahkan acara tersebut. Selain kirab rangkaian acara juga dilakukan dengan pagelaran Reog Ponorogo performa dari para sesepuh reog dengan menampilkan 12 dadak merak, kemudian selanjutnya juga ditampilkan kucingan dengan menampilkan atraksi-atraksi ekstrim dari pemain yang menambah semarak acara.

“Gagrak ini kan merupakan wadah bagi para pemain-pemain reog, yang perform kali ini kurang lebih sebanyak 100an anggotanya, yang membedakan Gagrak itu berbeda dari Reog Ponorogo pada umumnya itu banyak, dari kostum para pemain, dari gerakan tarian, dari musiknya juga berbeda jadi kita ini menciptakan Seni Reog Ponorogo yang mengadopsi budaya Magetanan,” pungkasnya. (Vha)