Geger… Tersebar Video Istri Bupati Trenggalek Diusir dari SMA Negeri 1 Magetan Saat Kunjungan, Ada Apa???

Tag: , , , , ,

Magetan|| Nusativi.com || Kabar mengejutkan datang dari jagat dunia maya, tersebar video viral seorang perempuan yang notabenenya merupakan seorang politisi (Caleg) DPR RI salah satu partai mengungkapkan kekecewaannya pada instansi yang ada di Kabupaten Magetan.

Video viral tersebut diunggah pada platform tik tok dengan nama akun @lingkungan +62 pada 6 jam lalu, @mega_well pada 21 jam lalu, dan @mamagerah pada 20 jam lalu.

Video berdurasi 03.17 tersebut berisikan ungkapan kekecewaan seorang perempuan yang belakangan diketahui merupakan istri dari Bupati Trenggalek Novita Hardini yang menyayangkan atas sikap sejumlah oknum instansi (Dinas) yang mengusir dirinya saat melakukan kunjungan di SMAN 1 Magetan. Bahkan dari beberapa caption terlihat adanya pengintimidasian dan pengancaman yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Adanya berita tersebut jelas telah menimbulkan perdebatan panjang sehingga beragam spekulasi liar muncul di masyarakat, salah satunya yakni terkait isu politik.

Untuk diketahui dari keterangan di video tersebut Novita Hardini mengungkapkan kekecewaannya karena telah mengalami pengusiran oleh instansi (Dinas) yang ada di Kabupaten Magetan. Novita melakukan kunjungan di SMA Negeri 1 Magetan dalam rangka penerbitan 1000 NIB (Nomor Induk Berusaha).

“Saya memposting video ini sebagai ungkapan ketidakadilan atas dirampas hak saya sebagai masyarakat biasa, hari ini saya berkegiatan di Kabupaten Magetan tepatnya di SMA Negeri 1 Magetan dalam rangka penerbitan 1000 NIB, kenapa saya bersuara disini karena saya sebagai perempuan penggerak sejak 2018 aktif menggerakkan masyarakat tanpa berfikir tanpa embel-embel kepentingan pribadi,” katanya.

Dalam video tersebut Novita juga meminta maaf pada Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro) yang notabenenya merupakan bentukan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM apabila kedatangan dirinya di Magetan membuat ketidaknyamanan bahkan menjadi suatu ancaman bagi pihak-pihak tertentu.

“Untuk teman-teman Garda Transfumi Jawa Timur saya mengucapkan permohonan maaf sekali lagi apabila karena kedatangan saya hari ini di Kabupaten Magetan dengan niatan menyapa dengan tulus ternyata mengancam eksistensi Garda Transfumi kedepan,” jelasnya.

Dari video tersebut Novita mengungkapkan bahwa dirinya merasa diperlakukan tidak adil serta menyayangkan sikap Garda Transfumi yang telah melenceng dari visi misi yang notabenenya merupakan lembaga mitra yang dibiayai oleh negara.

“Saya rasa itu sangat tidak etis karena Garda Transfumi dibentuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan menggunakan anggaran negara, mereka dibentuk dengan tujuan agar mereka bisa mendampingi para UMKM hingga ke pelosok negeri membantu dan menjadi mitra strategis bagi seluruh dinas-dinas yang ada di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.

“Jika hanya kepentingan pribadi anggaran negara ini disia-siakan apa yang dibentuk oleh negara ini dianggap tidak penting, dikotak-kotakkan kembali maka ini adalah tanda bahwa demokrasi kita sedang sekarat,” pungkasnya.

Mengenai kejadian tersebut awak media Nusativi melakukan konfirmasi dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Magetan Supardi melalui sambungan pesan WhatsApp namun pihaknya sedang dinas luar di Surabaya.

Namun menurut informasi yang dihimpun seorang awak media di Magetan yang enggan disebutkan namanya, ia telah melakukan konfirmasi dengan Pihak SMA Negeri 1 Magetan dan dijelaskan bahwa pihak sekolah merasa tidak tahu menahu, karena hanya bertepatan lokasi saja. Mengenai teknis maupun pelaksanaannya pihak sekolah tidak dilibatkan sama sekali.

“Kita gak tau apa-apa, SMA 1 Magetan hanya ketempatan lokasi saja, mengenai teknisnya kita tidak dilibatkan,” tandasnya.

Terkait kejelasan video tersebut awak media Nusativi terus berupaya untuk menghimpun informasi dari berbagai narasumber maupun pihak-pihak terkait. (Vha)