
Magetan — Nusativi.com — Polemik beredarnya video tak senonoh yang menyeret pelajar SMP di Magetan tampaknya akan berbuntut panjang. Pasalnya, korban merasa permasalahan ini terkesan diabaikan dan tak kunjung ada penyelesaian, sehingga pihaknya beranggapan para pelaku diluaran sana merasa bebas dari jerat hukuman dan sanksi.
Padahal berkaca dari kasus ini, yang dirugikan jelas pihak perempuan. Saat ini masa depannya menjadi pertaruhan karena video pribadi yang seharusnya tidak menjadi konsumsi publik justru tersebar luas. Tentunya hal ini berdampak terhadap kondisi psikis dan mentalnya yang bisa saja terguncang.
Jika polemik ini terus dibiarkan berlarut-larut begitu saja tanpa adanya tindakan tegas, maka tak menutup kemungkinan kejadian serupa akan kembali berulang. Apalagi diketahui munculnya permasalahan ini bermula dari lingkungan satuan pendidikan yakni sekolah.
Diberitakan sebelumnya warga Magetan digegerkan dengan beredarnya video tak senonoh yang menyeret pelajar SMP. Dari keterangan orang tua wali pihak korban, peristiwa menyebarnya video syur yang melibatkan anak angkatnya tersebut, melibatkan nama ND yang diduga berperan sebagai penyebar video.
ND merupakan salah satu pelajar SMP di Magetan kelas 9 yang saat ini baru lulus. Diketahui terduga pelaku merupakan kakak kelas korban. Selain video yang tersebar ND juga diduga melakukan pemerasan pada korban dengan meminta sejumlah barang berharga serta miras. Apabila tidak dipenuhi, maka pelaku mengancam akan menyebarkan video korban ke teman-teman satu sekolah.
Dalam hal ini awak media melakukan konfirmasi pada pihak sekolah, yang dimana korban maupun pelaku pernah bersekolah di satuan pendidikan yang sama.
Wakil Kepala Sekolah salah satu SMP di Magetan tersebut mengakui, bahwa yang bersangkutan pernah menjadi siswinya, namun saat ini sudah keluar.
“Memang benar, yang bersangkutan pernah bersekolah disini, tapi saat ini sudah keluar karena dipindahkan ke sekolah lain oleh orang tuanya,” kata beliau pada awak media beberapa waktu lalu.
Ia juga menjelaskan, pihak sekolah awalnya tidak mengetahui perihal penyebaran video syur yang melibatkan siswinya tersebut, baru mengetahui setelah mendapat informasi dari para guru.
“Kami malah taunya paling akhir, saya dikirimi video itu oleh guru, karena beberapa siswa juga dikirimi, namun awal pertama kali yang menyebar siapa sampai saat ini kami pihak sekolah belum tahu,” imbuhnya.
Beliau menyampaikan, pasca dirinya mendapat informasi terkait polemik menghebohkan tersebut, pihak sekolah telah mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan dengan mengumpulkan seluruh siswa dan siswinya. Kemudian seluruh handphone diperiksa, lalu file video tersebut dihapus untuk menekan agar tidak tersebar lebih luas.
“Setelah dapat informasi itu, pihak sekolah mengumpulkan seluruh siswa dan siswi, hp dikumpulkan lalu diperiksa satu persatu, kemudian kami hapus file video itu supaya tidak tersebar lebih luas,” ungkapnya.
Setelah disinggung terkait kronologi terjadinya penyebaran video di lingkungan sekolah, pihaknya mengaku belum tahu menahu dengan identitas pelaku penyebar video. Padahal, sesuai dengan keterangan orang tua wali dari korban, pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut yang saat ini duduk di kelas 9 dan telah lulus di tahun ini.
“Terkait bagaimana penyebarannya hingga sampai ke lingkungan sekolah malah kami belum tahu, yang jelas pihak sekolah juga telah berupaya semaksimal mungkin agar video tersebut tidak menyebar semakin meluas,” pungkasnya.
Diketahui, polemik penyebaran video syur tersebut saat ini terus berlanjut, bahkan sudah sampai ke jalur hukum. Dari informasi yang awak media terima, hingga saat ini belum ada upaya dari pihak-pihak terkait untuk mempertemukan dan memediasi antara korban dan pelaku. Sehingga kasus ini kian panjang tanpa ada penyelesaian yang jelas dan konkrit.
Untuk diketahui, sebelumnya dari keterangan orang tua wali pihak korban, peristiwa menyebarnya video syur yang melibatkan anak angkatnya tersebut, menyeret nama ND yang diduga berperan sebagai penyebar video.
ND merupakan salah satu pelajar SMP di Magetan kelas 9 yang saat ini baru lulus. Diketahui terduga pelaku merupakan kakak kelas korban. Selain video yang tersebar ND juga diduga melakukan pemerasan pada korban dengan meminta sejumlah barang berharga serta miras. Apabila tidak dipenuhi, maka pelaku mengancam akan menyebarkan video korban ke teman-teman satu sekolah. (Vha)
Related Posts
Peringati Hari Anak Nasional 2025, Bupati Magetan Komitmen Lindungi Hak Perempuan dan Anak
Mediasi Kasus Dugaan Bullying di SMPN 1 Maospati, Orang Tua Korban Merasa Tidak Puas
Pasca Ramai Diberitakan Dugaan Perundungan di SMP Negeri 1 Maospati, Kepsek : “Akan Kami Tindak Lanjuti”
Imbas Aksi Perundungan Oleh Oknum Guru SMP Negeri 1 Maospati, Korban Enggan Masuk Sekolah
Diduga Jadi Korban Bullying Oknum Guru, Orang Tua Siswa SMP 1 Maospati Akan Tempuh Jalur Hukum