
Lamongan – Menjadi daya tarik tersendiri, Kabupaten Lamongan dengan segala keindahan alamnya, budaya, tradisi hingga human interest-nya menarik perhatian Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Indonesia. Dibawah pimpinan Alfian Empu Krisna sebagai produser dan sutradara kondang tanah air Adi Surya Abdy, Lamongan bakal menjadi pilot project pertama lokasi pembuatan film semi dokumenter nasional tentang seni dan budaya.
Diungkapkan Adi dalam Talkshow Lamongan Obahbareng yang dihadiri Bupati Lamongan sebagai pembicara talkshow, Jumat (6/1) di Pendopo Lokatantra mengatakan, bahwa selama ini belum pernah ada secara utuh film yang menggambarkan tentang keunikan dan keindahan Lamongan, untuk itu KSBN sangat tertarik untuk membuatnya menjadi film dokumenter yang akan membuka cakrawala baru tentang Lamongan.
“Kenapa kami memilih Lamongan, Karena belum pernah melihat film tentang Lamongan secara utuh dari sudut pandang dokumenter, kalau video tarian di YouTube banyak, tarian Lamongan ini tariannya kuat dan bagaimana membuat tarian ini menjadi ilustrasi yang ingin kita ceritakan, menjadi senyawa dengan adegan-adegan yang interes,” ucapnya.
Untuk itu, Adi berharap, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan serta steakholder terkait agar film ini dapat berjalan lancar
“Mudah-mudahan ini menjadi sesuatu yang bisa mengangkat Lamongan yang sangat unik ini, bagaimana sejarahnya, warisan seni dan budayanya, tradisinya yang masih dipegang teguh. Kami juga mohon dukungan, Pak Bupati, Pemkab Lamongan serta stekholder agar pembuatan film ini berjalan lancar,” imbuhnya.
Mendengar hal itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengaku bangga dan siap mendukung suksesnya film Land Of Blassing yang akan digarap tahun ini dan memakan waktu hingga 7 bulan itu.
“Saya mengucapkan terima kasih, keseluruhan Lamongan dengan segala keindahan, keunikannya bisa diungkap dengan sinematografi. Artinya rohnya Tari Mayang Madu, Tari Boran, sejarahnya makam Sunan Drajat akan kita rasakan value-nya atau nilainya, dan kita menyambut baik agar proyek ini bisa segera selesai,” tutur Pak Yes. (Red/Humas)
Related Posts
Forum Rumah Kita Magetan Gelar Peringatan 27 Tahun Reformasi, Demokrasi Perlu Banyak yang Dibenahi
Tekan Peredaran Rokok Ilegal di Magetan, Satpol PP dan Bea Cukai Gelar Razia Sejumlah Warung dan Toko
Penangkapan Wartawan di Trenggalek Memicu Kontroversi, Polisi Dinilai Langgar UU Pers
Seorang Ibu di Magetan yang Tega Bunuh Bayi Kandungnya Diancam 15 Tahun Penjara
Kapolres Magetan Goes to School: Ajak Siswa SMAN 2 Magetan Bijak Bermedsos dan Jauhi Narkoba