Semakin Panas…. Begini Kronologi Pengusiran Istri Bupati Trenggalek di Magetan

Tag: , , , , , , , ,

Magetan || Nusativi.com || Buntut video berdurasi 03.17 yang diduga milik istri Bupati Trenggalek Novita Hardini memasuki babak baru. Setelah beberapa waktu awak media menghimpun informasi terkait kebenaran berita tersebut muncul pro dan kontra dari sejumlah pihak dan menjadi opini liar di masyarakat.

Seorang narasumber yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, dirinya berada di lokasi saat permasalahan tersebut terjadi, bahkan dirinya berinteraksi secara langsung dengan istri Bupati Trenggalek Novita Hardini dari awal kedatangan beliau hingga terjadinya tragedi pengusiran yang dilakukan oleh sejumlah oknum dinas.

Sebut saja Melati (nama samaran) menyampaikan pada awak media bahwa dirinya membenarkan adanya intervensi dari sejumlah oknum dari dinas (penyelenggara).

Menurutnya, Novita Hardini datang ke Magetan untuk mengisi acara sebagai Movement Manager Garda Transfumi dalam rangka penerbitan 1000 NIB bagi pelaku UMKM di Kabupaten Magetan yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Timur.

Berawal antara pihak Dinas dan Garda Transfumi sudah saling berkoordinasi terkait hadirnya Novita Hardini dan terdapat perubahan jadwal jam secara mendadak sehingga pada satu hari sebelum acara (H-1) sudah dikoordinasikan bahwa beliau (Novita) tetap hadir.

Beliau hadir kurang lebih pukul 10.00 wib, sedangkan acara sudah dimulai pukul 08.00 wib. Begitu datang beliau langsung disodori microphone untuk mengisi acara.

“Padahal baru datang mbak, kan perlu persiapan, dan beliau juga mau ke kamar mandi sebentar, tapi tanpa aba-aba langsung disodori mic,” terangnya. Kamis, (23/11/2023).

“Saat beliau mengisi acara, peserta yang datang sangat antusias, maklum kan Bu Novita orangnya cantik,” imbuhnya.

Lebih lanjutnya setelah menyampaikan materi baru durasi waktu kurang lebih 10 menit, masuk sesi perkenalan, penyampaian materi Garda Transfumi, NIB, dan sesi tanya jawab situasi mulai tidak kondusif. Peserta yang duduk paling belakang pada berdiri untuk keluar acara karena sudah menerima uang transportasi. Usut punya usut ternyata atas suruhan pihak dinas (penyelenggara).

“Jadi peserta yang paling belakang itu sudah disuruh keluar sama orang dinas karena sudah menerima uang transportasi,” terangnya.

Lanjut Melati, kemudian Novita berjalan kebelakang melalui pintu selatan, melewati jalan tengah-tengah peserta, karena memang ada jalan yang cukup dilewati satu orang.

Saat berjalan, peserta meminta foto selfi, bersalaman dengan beliau, namun disitu pihak dinas sudah memberi peringatan dan intervensi untuk segera keluar meninggalkan lokasi acara.

“Dan yang bikin saya miris, saya sempat mendengarkan ada pihak dinas yang bicara begini “wong aku lho ora dibantu kambi wong-wong klambi ijo kuwi yo iso” (klambi ijo/baju hijau seragam Garda Transfumi), (Saya lho tidak dibantu dengan orang-orang yang memakai baju hijau itu ya tetap bisa-red),” ujarnya.

Dan dalam percakapan sejumlah oknum dinas tersebut, lontaran kalimat diatas diketahui berasal dari seorang anggota DPRD Provinsi Jatim.

“Karena Dinas itu kan bersinergi dengan salah satu dewan provinsi mbak, maka terselenggaralah acara itu, jadi anggaran dari anggota dewan itu dilewatkan dinas yang bersangkutan (penyelenggara),” ungkapnya.

Melati membeberkan, saat oknum dinas tersebut bercerita terkait adanya intervensi dari seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Timur terdapat banyak saksi yang mendengar, diantaranya dari pihak Dinas sendiri, anggota Garda Transfumi, dan juga sejumlah orang.

“Jadi pemikiran saya begini mbak kalau toh masalah ini akan berbuntut panjang maka kita dan yang disitu pas kejadian juga akan siap jadi saksi,” pungkasnya.

Dijelaskan Melati, kedatangan Novita Hardini untuk mengisi acara (narasumber) juga berdasarkan atas surat perintah. Bahkan saat acara berlangsung pihak Novita dan anggota Garda Transfumi juga merasa dipojokkan dan diintervensi, bahkan diintimidasi, ditekan untuk melepas semua atribut Garda Transfumi dengan alasan supaya kedatangan Novita Hardini tidak menimbulkan kegaduhan. Pihak dinas beralasan karena seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Timur merasa kecewa dengan hadirnya Novita Hardini dalam acara tersebut.

“Ada intimidasi dan penekanan, suruh melepas atribut Garda dengan alasan biar adem (suasana dingin), biar gak rame, karena pak dewan kecewa dengan hadirnya bu Novita,” pungkasnya.

Sebagai informasi beberapa waktu lalu jagat media sosial (Tik Tok) digegerkan dengan adanya unggahan video yang belakangan diketahui merupakan Istri Bupati Trenggalek Novita Hardini yang mengungkapkan kekecewaannya karena diusir dari SMA 1 Magetan oleh pihak dinas saat mengisi acara Penerbitan NIB di Kabupaten Magetan pada Selasa lalu.

Beredarnya video tersebut hangat menjadi perbincangan masyarakat bahkan banyak dugaan dan opini liar yang muncul karena peristiwa itu. (Vha)