
Magetan — Nusativi.com — Mata merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi penting untuk penglihatan objek sekitar. Mengingat perannya tersebut saat ini pemerintah tengah berupaya memberikan layanan kesehatan mata pada masyarakat.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan turut mendorong langkah Yayasan Para Mitra Indonesia mendukung layanan kesehatan mata khususnya di daerah.
Hal tersebut dibuktikan saat Kepala Dinas Kesehatan hadir dalam giat Diskusi Publik dengan tema “Mendorong Adanya Kebijakan Layanan Kesehatan Mata yang Komprehensif dan Inklusif dalam Mendukung SDG’s” yang digelar pada Selasa, (22/07/2025).
Bertempat di Ruang Rapat Ki Mageti, acara tersebut melibatkan sejumlah jajaran maupun elemen masyarakat. Yakni unsur pemerintahan, kelompok disabilitas, organisasi masyarakat, maupun awak media.
“Kami sangat mendukung dan berterima kasih pada yayasan Paramitra yang sudah ikut membantu dalam penanganan gangguan penglihatan utamanya yang ada di Magetan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan dr. Rohmat Hidayat pada awak media.
Berdasarkan data yang masuk, dari sekitar 2.995 kasus katarak di Magetan, baru 16,62 persen yang telah tertangani. Ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang membutuhkan layanan pengobatan mata yang disebabkan karena gangguan penglihatan dan kebutaan.
“Berdasarkan data yang disampaikan pak Sekda bahwa angka gangguan penglihatan di Magetan masih cukup tinggi diantaranya kasus katarak pada tahun 2024 tercatat sekitar 2000 penderita,” imbuhnya.
Ada pula kasus penglihatan lainnya seperti gangguan jarak pandang penglihatan (refraksi), kemudian kasus gangguan penglihatan yang disebabkan karena mengalami diabetes (Retinopatik Diabetik).
“Ini sejalan dengan program kita yakni pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat masyarakat, sesuai data untuk angka penderita diabetes saat ini cukup banyak, termasuk hipertensi dan itu juga mempengaruhi kesehatan mata,” tuturnya.
Lebih lanjut, dr. Rohmat menjelaskan saat ini penderita gangguan penglihatan di Kabupaten Magetan menimpa berbagai kalangan usia, namun yang paling banyak pada usia lanjut yakni gangguan penglihatan katarak serta pada usia produktif menimpa anak usia sekolah yang mengalami gangguan low vision dan refraksi.
“Saat ini kebanyakan para siswa itu tidak menyadari telah mengalami gangguan penglihatan, hal itu tentu mengganggu proses belajar mengajar disekolah,” ujarnya.
dr. Rohmat memaparkan, untuk Dinas Kesehatan sendiri saat ini telah mempunyai program pemeriksaan kesehatan mata secara gratis yang tersebar disetiap puskesmas di wilayah Kabupaten Magetan.
“Kami ada program indra yakni pemeriksaan kesehatan mata yang rutin dilakukan berupa sosialisasi dan screening melalui kegiatan integrasi layanan primer yang ada di posyandu,” tandasnya.
Saat ini antuasiasme masyarakat terhadap program indra yang diinisiasi Dinas Kesehatan tergolong cukup baik. Pasalnya, melalui metode screening pasien bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuh sehingga dapat melakukan deteksi dini pencegahan dan pengobatan apabila terjadi gangguan kesehatan yang serius.
Diharapkan, masyarakat dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis dan screening di puskesmas maupun posyandu, sebagai bentuk mendukung kesuksesan program kesehatan pemerintah.
“Target kami untuk masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan bisa segera ditemukan, dideteksi agar bisa segera dilakukan tata laksana, sehingga produktivitas masyarakat tidak terganggu,” tutupnya. (DK)
Related Posts
Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pemkab Magetan Gelar Bimtek Kopdeskel Merah Putih
Bahas Pencapaian Target Penerimaan Pajak 2025, Bupati Magetan Terima Audensi KPP Pratama Ngawi
Rapat Paripurna DPRD Magetan, Sejumlah Fraksi Sampaikan Pandangan Umum Raperda Tata Kerja BPBD dan Perumdam Lawu Tirta
Program Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Serentak Untuk Warga Indonesia Terealisasi di Magetan
Usung Tema Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Pemerintah Luncurkan Logo HUT RI ke-80