Magetan — Nusativi.com — Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola lokal. Tim kebanggaan Magetan, Persemag, secara resmi mengundurkan diri dari kompetisi Liga 4 Jawa Timur. Keputusan ini memicu pertanyaan besar mengenai kinerja Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Magetan, yang dianggap gagal mendukung perkembangan sepak bola di wilayah tersebut.
Pengunduran diri Persemag diumumkan secara resmi di halaman medsos Instagram PSSI Jatim pada Kamis (12/12/2024) dan digantikan oleh Bojonegoro FC dengan alasan yang masih belum sepenuhnya jelas. Situasi ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari para pemain, pelatih, dan pendukung setia tim.
Seperti salah satunya yang diutarakan Andri Agus Setiawan, salah satu tokoh pemuda Magetan. Ia mengatakan sangat kecewa dengan mundurnya Persemag dari Liga 4 tahun 2024/2025.
“Kami sebagai pecinta sepak bola merasa sangat kecewa. Persemag memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi kurangnya perhatian dan dukungan dari ASKAB Magetan membuat Persemag tidak bisa melanjutkan kompetisi,” ujarnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Mas Andri ini juga mempertanyakan peran ASKAB Magetan dalam mengelola dan memajukan sepak bola lokal. Beberapa pihak menilai ASKAB kurang perhatian dengan nasib sepak bola di Magetan.
“Sepak bola Magetan sebenarnya memiliki banyak talenta muda yang menjanjikan. Namun, jika organisasi yang seharusnya menjadi tulang punggung justru tidak bergerak aktif, bagaimana sepak bola kita bisa maju?,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak ASKAB Magetan belum memberikan tanggapan resmi terkait pengunduran diri Persemag. Banyak pihak berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja ASKAB, serta langkah nyata untuk memperbaiki situasi agar sepak bola Magetan tidak semakin terpuruk.
Dengan mundurnya Persemag dari Liga 4, masa depan sepak bola Magetan kini berada di titik kritis. Diperlukan langkah kolaboratif antara pihak ASKAB, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mengembalikan kejayaan sepak bola lokal di Bumi Mageti. (DK/red)