Pekerja pabrik banting setir jual serabi kuah di lamongan

Serabi kuah cak sueb (foto jurnalis ruangpublish)

Lamongan, – Setiap orang memiliki cerita  sukses dengan  versi yang berbeda beda, seperti yang di alami sueb pemuda asli desa kebonsari kecamatan sukodadi memulai usaha kuliner jajanan tradisional dengan ketidaksengajaan karena tempat dia bekerja mengurangi jumlah karyawan dan salah satu karyawan yang di berhentikan adalah sueb.

Jalan yang di lewati tidak semudah yang di bayangkan orang. karena  dari, pekerja pabrik. Banting setir jual serabi kuah di lamongan, perubahan yang signifikan tapi bagi pemuda satu ini hidup harus terus berjalan, berfikir keras peluang apa yang bisa di ambil agar dapur bisa terus mengepul.

“Berawal dari melihat sulitnya mencari jajanan tradisional di sekitar rumahnya, sueb memberanikan diri mencari referensi jajanan lama yang bisa diterima masyarakat sekitar, dan saya masih ingat betul jajanan masa kecil saya serabi parut kelapa yang biasanya di belikan ibu saya. Dari memory saya dengan serabi itu, saya iseng buat serabi dengan istri yang semula hanya coba-coba dan dijual di tetangga tapi Alhamdulillah beberapa teman saudara mulai pesan ambil dirumah” cerita sueb kepada jurnalis www.ruangpublish.com

Kegelisahan karena PHK, sudah selesai saya lewati, satu bulan saya fokus menggeluti bisnis jajanan kuliner saya berfikir keras agar bisa memiliki stand yang bisa di akses orang banyak dengan konsep warkop tapi ada tambahan jajan tradisional serabih kuah. Perlahan lahan jalan itu terbuka mimpi memliki stand terwujud saya buat di jalan Surabaya babat tepatnya di depan indomaret kebonsari.

Memiliki stand di jalan utama tampaknya membawa hoki tersendiri bagi saya pasalnya saat ini penikmat jajanan tradisional kue serabih saya bukan lagi orang sekitar, tapi orang di luar kota lamongan juga sering mampir di stand saya, beberapa wilayah yang sudah pernah mampir di stand kuliner saya dari lamongan, tuban, bojonegoro, gresik, Surabaya dan bahkan ada yang sampai dikirim ke Kalimantan.

Alhamudlillah permintaan setiap hari selalu ada, dan ada yang buat acara hajatan, tasyakuran dll, semakin kesini saya melihat prosepek bisnis jajanan tradisional yang langkah bisa menjadi peluang terbukti rata rata saya menghabiskan 15 – 18 kg tepung beras dan 15 gluntung kelapa sebagai bahan dasarnya.

Serabi yang saya buat ini hamper sama pada umumnya tapi beda di takaran sehingga membuat siapa saja yang makan akan merasakan cita rasa yang berbeda, ditempat saya ada yang pakai parut kelapa dan yang paling favorit serabih kuahnya. Apalagi di makan pas cuaca gerimis di damping kopi atau teh hangat.

Meskipun serabi adalah jenis makanan yang sederhana, namun peluang usaha ini mungkin bisa menginspirasi teman-teman muda, untuk memulai usaha tidak harus tempat yang mewah asal bisa berjualan dan buka setiap hari insyallah pelanggan akan datang dengan sendirinya, tutup sueb. (dee/red)