Putra Daerah Lamongan, Raih Omset Jutaan perhari dengan Bisnis Minuman Tradisional

Lamongan, –  Bisnis di bidang minuman memang sedang digandrungi oleh banyak pelaku usaha. Selain mudah dijalankan, bisnis yang dianggap receh ini memiliki penggemar tersendiri.

Hal ini juga yang mendorong putra daerah lamongan, imam muslik  mendirikan bisnis minuman tradional yang diberi nama atau brand merk es caola99. Bisnis minuman tradisional berbahan dasar cincau atau cao ini dirintis di lamongan jawa timur tahun 2012 dengan modal tekad dan semangat untuk hidup yang lebih baik.

Satu tahun berlalu usaha yang dikerjakan terlihat menjanjikan, ditahun 2013 imam muslik memutuskan untuk membuat system bisnis yang tujuannya untuk mengajak sukses secara bersama dengan program kemitraan es caola99.

Hasilnya terbilang positif. Hingga kini sudah ada sekitar 251 gerai gerobak Es Caola 99 yang tersebar di sejumlah daerah yang ada di Jawa. Para mitra Es Caola sendiri sudah ada di Surabaya, lamongan, Malang, Lumajang, Gresik,  Sidoarjo, Tuban, Bojonegoro dan Bandung.

Salah satu faktor penyebab berkembangan usaha es caola99  ini adalah besaran dana kemitraan relative masih terjangkau atau bisa di bilang murah hanya Rp 4 jutaan saja, Anda sudah bisa menjadi membuka gerai Es Caola 99.

Investasi ini meliputi paket perlengkapan komplit terdiri dari gerobak, kentong, gelas, sedotan,  bahan baku berupa 2,5 liter sirup dan cao. “Cuma Rp 4 juta itu sudah dapat 23 item perlengkapan komplit dan siap jualan,” kata imam musli, Owner Es Caola 99 kepada jurnalis www.ruangpublish.com, Rabu (11/1/2023).

Kemitraan ini berlangsung seumur hidup selama mitra melakukan kerja sama. Agar tidak memberatkan mitra,  Es Caola 99 tidak membebani besaran biaya royalti ke owner atau pusat es caoal setiap bulannya. Namun mitra cuma wajib membeli bahan baku berupa sirup ke Caola 99. “Itupun tidak ada kewajiban beli sirup setiap bulan, kalau habis ya beli saja. Boleh setiap minggu atau 10 hari sekali,” tuturnya.

Manajemen Es Caola 99 menargetkan kepada mitra supaya bisa menjual satu jerigen sirup yang dapat menghasilkan 180 hingga 190 gelas minuman cao. Bila target ini mampu tercapai,  mitra dapat mengantongi omzet Rp 500.000 setiap hari. Setelah dikurangi biaya operasional dan bahan baku, mitra dapat meraup laba bersih  75% dari total omzet. Artinya dalam tempo 100 hari, mitra sudah bisa balik modal. “Ini artinya mitra dapat menyisihkan Rp 40.000 per hari sehingga dalam waktu 100 hari sudah bisa balik modal,” Jelas imam muslik.

Minuman Es Caola 99 sendiri menawarkan menu rasa original dengan banderol harga Rp 3.000 saja. Bila ingin menambah variasi rasa, seperti ada tambahan susu murni, maka ada tambahan biaya Rp 4.000 per gelas. Lantaran berbentuk gerai gerobak saja, maka mitra hanya butuh satu karyawan saja.

Menurut Muslich, tawaran kemitraan ini ia tujukan bagi orang yang kurang beruntung dalam pekerjaan atau yang mengalami pengurangan tenaga kerja dari perusahaan, sebenarnya berwirausaha itu mudah asal mau mengerjakan, buka setiap hari, ramah dengan pembeli dan jangan lupa berdo’a. (Dee/red)