
Ponorogo — Nusativi.com — Media sosial (Medsos) sejatinya apabila digunakan secara bijak tentu didapati banyak manfaat dan keuntungan dalam penggunaannya. Selain dapat sebagai ajang berinteraksi secara luas, medsos juga dapat memberikan dampak negatif apabila tidak digunakan dengan semestinya.
Hal itulah yang saat ini diantisipasi oleh SMP 2 Ponorogo yang secara ketat mengawasi penggunaan media sosial terhadap siswa siswinya dalam rangka menanggulangi untuk melindungi anak-anak dari risiko paparan konten negatif di ruang digital.
Tak hanya dari segi pengawasan saja, namun pendidikan akhlak dan agama sudah sejak lama diterapkan agar siswa-siswi dapat membatasi diri dari pengaruh buruk dan tindakan-tindakan negatif yang berasal dari kejahatan cyber maupun pengaruh pergaulan dari pihak luar.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Sekolah SMP 2 Ponorogo Imam Saifudin, S.Pd, M.Or. saat ditemui awak media diruang kerjanya pada Rabu, (23/04/2025) yang menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi sejak dini dengan menanamkan pendidikan agama serta akhlak berlandaskan iman dan taqwa. Hal itu telah diterapkan sejak dahulu di SMP 2 Ponorogo meliputi banyak kegiatan kerohanian seperti hafalan Alquran, pelaksanaan ibadah sholat Dhuha bagi yang beragama Islam serta giat bimbingan kerohanian bagi siswa yang non muslim.
“Kegiatan Ibadah dan Kerohanian kami laksanakan sebelum proses belajar mengajar dimulai, ini merupakan kegiatan pembinaan kagamaan, dan diberikan kepada seluruh siswa, baik itu siswa yang beragam islam maupun siswa yang beragama non muslim, dan itulah yang menjadi salah satu cara kita untuk membentengi siswa-siswi kita dari dampak negatif perkembangan media sosial maupun pergaulan yang datangnya dari luar,” terangnya.
Lebih lanjutnya, ilmu akhlak menurut beliau sangat penting untuk diberikan karena mempunyai peranan penting sebagai acuan anak-anak dalam membedakan mana hal yang baik untuk dilakukan dan mana hal yang buruk untuk segera dihindari. Imam juga mengungkapkan, saat ini pihak sekolah juga tidak melarang siswanya untuk menggunakan medsos, karena menurutnya terlepas dari dampak negatif yang marak terjadi, dampak positif juga dapat dirasakan apabila menggunakan medsos dengan cara yang bijak, salah satunya yakni mengakses informasi yang berkaitan dengan wawasan edukasi serta sosialisasi pendidikan di sekolah.
“Kita tanamkan pendidikan agama ini memiliki tujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan keagamaan kepada seluruh siswa, dan diharapkan kedepannya dapat senantiasa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga karakter religius dapat terbentuk dan menjadi bekal mereka hingga dewasa nanti,” imbuhnya.
“Kita juga tidak membatasi siswa dalam menggunakan medsos, namun tetap kita awasi, karena terlepas dari momok dampak negatif medsos ada dampak positifnya juga karena anak-anak mudah mengakses informasi dan wawasan edukasi untuk menunjang pengetahuan umum, bahkan sekolah kita juga mempunyai website, Instagram, maupun Facebook untuk menginformasikan pada masyarakat berkaitan dengan giat maupun prestasi yang diraih oleh sekolah kita ini,” tuturnya.
Dilain sisi, karena Hari Pendidikan Nasional sudah dekat, banyak sekali harapan yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP 2 Ponorogo yang akrab disapa pak Imam ini berkaitan dengan kebangkitan pendidikan di Indonesia.
Beliau juga berpesan pada seluruh tenaga pendidik untuk senantiasa selalu bersemangat dalam memberikan pendidikan yang berkualitas pada setiap anak bangsa agar tercapai generasi yang memiliki masa depan cerah serta berintelektual.
“Saat ini kita memiliki banyak tantangan yang semakin berat didepan yakni membentuk karakter yang kuat pada para generasi muda, hal ini salah satu upaya untuk meminimalisir adanya kenakalan remaja yang saat ini tengah marak terjadi di lingkungan sekolah,” ujarnya.
“Oleh karena itu kami tenaga pendidik meminta dukungan dari para orang tua untuk turut serta mengawasi anak pada saat berada dirumah, kemudian saat disekolah kita juga tak henti-hentinya akan memberikan bimbingan, pengarahan, serta pengawasan saat berada dilingkungan sekolah, sehingga anak-anak dapat dijauhkan dari pengaruh-pengaruh negatif yang saat ini tengah marak terjadi,” pungkasnya. (Dk)
Related Posts
Oknum Anggota Polsek Maospati Diduga Intimidasi Korban Saat Mau Lapor Kasus Bullying
Gelar Cangkrukan Bareng, Awak Media Sampaikan Sejumlah Kritikan Terhadap Pemkab Magetan
Jadi Ajang Unjuk Kreativitas, Karang Taruna Magetan Gelar Festival 2025
Tongkat Komando Pimpinan Secata Rindam V/Brawijaya Resmi Berganti
Peduli Ketersediaan Pangan Bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Magetan Gelar Pasar Murah di Banjarpanjang Ngariboyo