Magetan — Nusativi.co — Permasalahan yang kompleks terjadi di Sarangan hingga saat ini belum ada titik penyelesaian, bahkan isu yang muncul semakin berhembus kencang seiring dengan bungkamnya pihak dinas yang enggan untuk memberikan klarifikasi terkait sejumlah masalah.
Tak hanya kebocoran anggaran, permasalahan e-Ticketing juga menjadi salah satu problema yang saat ini masih menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Menurut sejumlah pihak, e-Ticketing akan mampu meminimalisir adanya kebocoran anggaran di Sarangan.
Saat di wawancarai oleh awak media, salah satu pelaku usaha wisata di Sarangan yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, pemberlakuan e-Ticketing di Sarangan sudah di rencanakan sejak beberapa tahun silam. Bahkan sebelum Covid-19 melanda, pelaku wisata bersama dengan dinas terkait sudah melakukan kunjungan ke Candi Prambanan Yogyakarta untuk melakukan Studi Banding terkait penerapan e-Ticketing di tempat wisata.
“Sekitar 4-5 tahun lalu sebelum Covid pelaku wisata dan dinas melakukan studi banding ke Prambanan untuk melihat secara langsung penerapan e-Ticketing di tempat wisata, tapi hingga saat ini sepertinya menguap,” katanya. Kamis, (01/02/2024) lalu.
Menurutnya, kalau pemerintah tidak serius untuk menerapkan e-Ticketing di Sarangan seharusnya tidak perlu untuk melakukan kajian sejauh itu, karena hanya akan membuang anggaran daerah.
“Kalau memang tidak serius ya tidak usah studi banding, buang-buang anggaran, lebih baik anggaran yang dikeluarkan bisa dialihkan untuk meningkatkan sarana dan prasarana,” imbuhnya.
Dijelaskannya, selama ini kebijakan tiket masuk juga masih menjadi problem. Banyak wisatawan yang mengeluhkan jika mereka berkunjung ke Sarangan secara rombongan terutama menggunakan bus, tidak ada diskon/potongan harga sehingga mereka tetap diwajibkan untuk membayar penuh.
“Selama ini banyak keluhan masuk ke saya biasanya dari pihak travel, jika mereka membawa rombongan bus tidak mendapatkan diskon/potongan harga tiket,” ujarnya.
Lebih lanjutnya, terdapat sistem buruk yang terjadi pada tiket Sarangan, yakni jika rombongan wisatawan menginap di salah satu hotel maka petugas tiket akan mendatangi mereka saat sudah berada di hotel.
“Harusnya kan transaksi tiket dipintu masuk, bukan petugas tiket datang ke hotel,” terangnya.
Banyaknya permasalahan di Sarangan harus menjadi bahan evaluasi pihak-pihak terkait agar Sarangan ada pembenahan, baik dari sistem yang semrawut hingga pengembangan fasilitas umum yang masih minim.
“Sarangan itu perlu untuk dibenahi dan dievaluasi,” tutupnya. (Vha)
Related Posts
Melalui Program PTSL, 386 Sertifikat Dibagikan Pada Warga Desa Pojok
Isu Kebijakan Open Bidding Pemkab Bondowoso Sempat Memanas, Anggota DPRD Didik Yuliyanto Minta Pj Bupati Ciptakan Kondusifitas Pasca Pilkada
Ratusan Personel Polisi Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di KPU Magetan
Dorong Ketahanan Pangan, Polri Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan di Desa Sumberdodol
Belasan Pedagang UMKM Mengeluhkan Adanya Aksi Arogan Anggota Paguyuban Saat Pelaksanaan Event Hari Santri di Magetan