Magetan — Nusativi.com — Para pelaku usaha wisata Telaga Sarangan Magetan mengeluhkan persoalan matinya aliran air PDAM yang sudah terjadi sejak Jum’at kemarin, (19/01/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pelaku usaha wisata yang lebih akrab dipanggil Bunda Nissan. Pemilik Nusa Indah Group tersebut menuturkan bahwa saat ini seluruh pelaku usaha wisata di Sarangan mengeluhkan permasalahan matinya air PDAM yang terjadi sejak kemarin. Menurut beliau berdasarkan informasi terjadi matinya aliran air dikarenakan adanya bencana longsor yang terjadi di seputaran lereng Gunung Lawu.
“Saya tidak tau kalau air mati sejak kemarin, soalnya saya sendiri punya tandon air. Baru ketahuan tadi pagi saat persediaan air ditandon sudah habis,” terangnya. Sabtu sore, (20/01/2024).
Terkait hal tersebut Bunda Nissan dan pelaku usaha wisata lainnya menyayangkan dalam hal ini pihak Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Lawu Tirta Magetan yang terkesan lambat dalam hal penanganan. Selain itu dinas terkait seharusnya hadir ditengah-tengah pelaku wisata untuk memberikan solusi permasalahan.
“Ini PDAM lambat dalam menangani masalah, apalagi dalam hal ini Disparbud seharusnya hadir ditengah kita untuk memberikan solusi, karena aktivitas pelayanan terhambat bahkan tidak kondusif,” ujarnya.
Adanya permasalahan tersebut para pelaku usaha wisata lainnya juga mempertanyakan, ketika para pengunjung ditarif tiket masuk sebesar Rp20.000 perorang, namun mengapa saat ada permasalahan yang berkaitan dengan terganggunya sarana umum tidak ada pihak dinas yang turun untuk meninjau bahkan memberikan solusi.
“Harusnya tidak seperti ini, tarif masuk Sarangan kan ditarik Rp20.000 tiap pengunjung harusnya fasilitas umum dibenahi, kalau ada permasalahan seperti ini pihak dinas harusnya turun, gak dibiarkan seperti ini,” ungkapnya.
Disisi lain, permasalahan tersebut dirasa merugikan pihak pelaku wisata khususnya perhotelan, apalagi bertepatan dengan liburan akhir pekan (weekend) tentu hal ini bisa menjadikan pengunjung merasa kurang nyaman dan terganggu.
Salah satu pengunjung, Dwi mengaku merasa kebingungan untuk mencari toilet umum. Ia menyampaikan bahwa hampir seluruh WC umum yang ada dilokasi Telaga Sarangan kehabisan air. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di Sarangan tidak ada fasilitas tempat berteduh sehingga pengunjung merasa kebingungan dan terpaksa menumpang berteduh di emperan rumah makan bahkan hotel.
“Saya sejak tadi mencari WC umum tapi airnya habis semua, apalagi terjadi hujan dan angin kencang seperti ini, saya dan keluarga bingung mencari tempat berteduh,” ucapnya.
“Fasilitasnya memang kurang, sehingga kami sebagai pengunjung yang datang merasa kurang nyaman, apalagi kan kita masuk bayar tidak gratis jadi sudah sepantasnya pengunjung mendapatkan fasilitas yang memadai,” tandasnya. (Dk)
Related Posts
Melalui Program PTSL, 386 Sertifikat Dibagikan Pada Warga Desa Pojok
Isu Kebijakan Open Bidding Pemkab Bondowoso Sempat Memanas, Anggota DPRD Didik Yuliyanto Minta Pj Bupati Ciptakan Kondusifitas Pasca Pilkada
Ratusan Personel Polisi Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di KPU Magetan
Dorong Ketahanan Pangan, Polri Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan di Desa Sumberdodol
Belasan Pedagang UMKM Mengeluhkan Adanya Aksi Arogan Anggota Paguyuban Saat Pelaksanaan Event Hari Santri di Magetan